Apa Itu Desil dalam Istilah Bansos? Penjelasan Lengkap untuk Pemula
Padahal, desil adalah kunci penting yang menentukan siapa saja yang berhak menerima bansos dari pemerintah.
Artikel ini akan menjelaskan secara mendetail apa itu desil, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa ini penting dalam penyaluran bansos, dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Apa Itu Desil?
Secara sederhana, desil adalah cara pemerintah membagi masyarakat menjadi 10 kelompok berdasarkan tingkat kesejahteraan ekonomi mereka. Bayangkan Anda sedang mengurutkan 100 orang dari yang paling miskin hingga yang paling kaya, lalu membaginya menjadi 10 kelompok, masing-masing berisi 10 orang.
Kelompok pertama (desil 1) adalah yang paling miskin, sedangkan kelompok terakhir (desil 10) adalah yang paling kaya.
Dalam konteks bansos, desil digunakan untuk memastikan bahwa bantuan diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, seperti keluarga miskin atau rentan miskin.
Desil berasal dari kata "decile" dalam bahasa Inggris, yang berarti "per-sepuluh". Jadi, setiap desil mewakili 10% dari total penduduk atau rumah tangga yang diurutkan berdasarkan tingkat kesejahteraan.
Data ini diambil dari survei resmi pemerintah, seperti Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), dan dikelola dalam sistem seperti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Bagaimana Desil Dihitung?
Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana pemerintah tahu seseorang masuk ke desil berapa? Desil tidak hanya dihitung dari gaji atau penghasilan seseorang, tetapi juga dari berbagai indikator kesejahteraan. Berikut adalah beberapa hal yang diperhatikan:
- Pengeluaran per Kapita: Berapa banyak uang yang dihabiskan per orang dalam sebuah keluarga setiap bulan untuk kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
- Kepemilikan Aset: Apakah keluarga memiliki rumah, tanah, kendaraan, atau barang berharga seperti TV atau ponsel?
- Kondisi Tempat Tinggal: Apakah rumah terbuat dari bahan yang layak? Apakah ada akses ke air bersih dan toilet yang memadai?
- Pekerjaan Kepala Keluarga: Apa jenis pekerjaan orang yang menjadi tulang punggung keluarga? Apakah pekerjaannya stabil atau tidak?
- Akses ke Pendidikan dan Kesehatan: Apakah anak-anak di keluarga tersebut bersekolah? Apakah keluarga memiliki akses ke layanan kesehatan seperti kartu BPJS?
Data ini dikumpulkan melalui kunjungan petugas ke rumah-rumah warga, wawancara, dan verifikasi lapangan. Setelah itu, pemerintah menggunakan data ini untuk menentukan posisi setiap keluarga dalam skala desil, mulai dari desil 1 (paling miskin) hingga desil 10 (paling sejahtera).
Kategori Desil dan Artinya
Berikut adalah penjelasan sederhana tentang masing-masing desil dan apa artinya dalam konteks bansos:
- Desil 1: Ini adalah 10% masyarakat dengan kesejahteraan paling rendah, sering disebut sebagai kelompok miskin ekstrem. Mereka biasanya hidup dengan pengeluaran kurang dari Rp500.000 per orang per bulan (untuk keluarga dengan 4 orang, ini berarti sekitar Rp2 juta per bulan). Mereka sering tidak memiliki rumah layak, tinggal di daerah terpencil, atau sulit memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan pendidikan.
- Desil 2: Kelompok ini masih tergolong miskin, dengan pengeluaran sedikit lebih tinggi, sekitar Rp600.000–Rp700.000 per orang per bulan. Mereka mungkin memiliki tempat tinggal sederhana, tetapi masih kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.
- Desil 3: Disebut "hampir miskin". Kelompok ini sedikit lebih baik dari desil 2, tetapi masih rentan jatuh ke dalam kemiskinan jika ada masalah seperti kehilangan pekerjaan.
- Desil 4: Dikenal sebagai "rentan miskin". Mereka sudah bisa memenuhi beberapa kebutuhan dasar, tetapi masih perlu bantuan untuk menjaga stabilitas ekonomi.
- Desil 5: Kelompok ini sering disebut "pas-pasan". Mereka tidak miskin, tetapi juga belum sepenuhnya stabil secara finansial. Beberapa bansos masih bisa diberikan kepada kelompok ini, tergantung programnya.
- Desil 6–10: Ini adalah kelompok masyarakat yang dianggap sudah mampu atau sejahtera. Mereka biasanya tidak lagi menjadi prioritas untuk menerima bansos karena memiliki penghasilan atau aset yang cukup.
Peran Desil dalam Penyaluran Bansos
Pemerintah menggunakan sistem desil untuk memastikan bahwa bansos diberikan kepada orang yang paling membutuhkan. Berdasarkan aturan dari Kementerian Sosial (Kemensos) pada tahun 2025, berikut adalah ketentuan penerima bansos berdasarkan desil:
- Program Keluarga Harapan (PKH): Hanya diberikan kepada keluarga di desil 1 hingga 4. PKH membantu keluarga untuk kebutuhan pendidikan anak, kesehatan ibu hamil, dan perawatan lansia.
- Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT): Diberikan kepada keluarga di desil 1 hingga 5. BPNT biasanya berupa bantuan untuk membeli bahan pokok seperti beras, telur, atau minyak goreng.
- Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI-JKN): Ditujukan untuk desil 1 hingga 5, membantu keluarga mendapatkan akses ke layanan kesehatan gratis melalui BPJS Kesehatan.
- Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI): Diberikan kepada desil 1 hingga 5 atau berdasarkan penilaian khusus, biasanya untuk penyandang disabilitas atau kelompok rentan lainnya.
Jika sebuah keluarga berada di desil 6 atau lebih tinggi, mereka biasanya dianggap tidak lagi memenuhi syarat untuk bansos reguler. Misalnya, jika status desil Anda berubah dari desil 4 ke desil 6 karena penghasilan keluarga meningkat, Anda mungkin tidak lagi menerima PKH atau BPNT.
Mengapa Desil Penting?
Sistem desil membantu pemerintah menyalurkan bansos secara adil dan tepat sasaran. Tanpa desil, bantuan bisa saja diberikan kepada orang yang sebenarnya sudah mampu, sehingga mengurangi kesempatan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.
Desil juga membantu pemerintah mengelompokkan masyarakat berdasarkan data yang objektif, bukan berdasarkan perasaan atau laporan yang tidak jelas.
Namun, sistem ini juga memiliki tantangan. Beberapa keluarga merasa bingung ketika tiba-tiba tidak lagi menerima bansos karena status desil mereka berubah.
Ini bisa terjadi karena pemerintah memperbarui data setiap beberapa bulan, misalnya melalui DTSEN, untuk memastikan bahwa data kesejahteraan selalu sesuai dengan kondisi terkini.
Cara Mengecek Status Desil dan Bansos
Jika Anda ingin tahu apakah Anda termasuk penerima bansos atau berada di desil berapa, Anda bisa memeriksanya melalui situs resmi Kementerian Sosial. Berikut langkah-langkahnya:
- Kunjungi situs cekbansos.kemensos.go.id.
- Pilih lokasi Anda, mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/kelurahan.
- Masukkan nama lengkap sesuai Kartu Keluarga (KK).
- Ketikkan kode verifikasi yang muncul di layar.
- Klik tombol “Cari” untuk melihat status bansos dan informasi desil Anda.
Jika Anda merasa data tidak sesuai, misalnya Anda masih miskin tetapi terdaftar di desil 6, Anda bisa mengajukan keberatan melalui kantor desa atau kelurahan setempat. Petugas akan melakukan verifikasi ulang untuk memastikan data Anda benar.
Tantangan dan Kritik terhadap Sistem Desil
Meskipun sistem desil membantu penyaluran bansos menjadi lebih terarah, ada beberapa tantangan yang sering muncul. Misalnya, ada keluarga yang merasa layak menerima bansos tetapi tidak terdaftar karena kesalahan data atau perubahan status ekonomi yang tidak mereka sadari.
Selain itu, proses verifikasi lapangan tidak selalu sempurna, terutama di daerah terpencil di mana akses petugas terbatas.
Ada juga kasus di mana seseorang terdaftar sebagai penerima bansos di sistem, tetapi tidak pernah menerima bantuan secara nyata.
Hal ini bisa terjadi karena kesalahan administrasi atau masalah distribusi. Untuk mengatasi ini, pemerintah terus berupaya memperbaiki sistem DTSEN dan melibatkan masyarakat dalam proses verifikasi data.
Kesimpulan
Desil adalah alat penting yang digunakan pemerintah untuk memastikan bansos sampai ke tangan yang tepat. Dengan membagi masyarakat menjadi 10 kelompok berdasarkan tingkat kesejahteraan, pemerintah bisa memprioritaskan bantuan kepada keluarga yang paling membutuhkan, seperti mereka yang berada di desil 1 hingga 4.
Meskipun sistem ini tidak sempurna, desil membantu menciptakan penyaluran bansos yang lebih adil dan transparan.
Bagi masyarakat awam, memahami desil bisa membantu Anda mengetahui hak Anda sebagai penerima bansos.
Jika Anda merasa bingung atau tidak puas dengan status desil Anda, jangan ragu untuk menghubungi pihak desa atau kelurahan untuk meminta penjelasan atau pembaruan data.
Dengan begitu, Anda bisa memastikan bahwa bantuan sosial benar-benar sampai kepada mereka yang paling membutuhkan.
Apakah Anda sudah memeriksa status desil Anda? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar!



Dengan berkomentar, Anda setuju untuk mematuhi aturan ini.