Slank Rilis Single Baru 'Republik Fufufafa': Kado Spesial HUT ke-42 yang Penuh Satire Tajam
ElangUpdate | Jakarta, 28 Desember 2025 – Band rock legendaris Indonesia, Slank, kembali membuat gebrakan di akhir tahun 2025 dengan merilis single terbaru berjudul Republik Fufufafa.
Lagu ini dirilis tepat pada malam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-42 Slank, yang jatuh pada 26 Desember 2025, dan langsung menjadi viral di media sosial serta platform streaming.
Sebagai band yang telah eksis sejak 1983, Slank selalu dikenal dengan karya-karya yang tidak hanya menghibur tapi juga sarat pesan sosial.
Single baru ini seolah menjadi bukti bahwa semangat rebel dan kritik tajam mereka belum pernah pudar, bahkan di usia yang sudah matang.
Latar Belakang Rilis 'Republik Fufufafa'
Slank merilis Republik Fufufafa melalui kanal YouTube resmi Slank Music pada 27-28 Desember 2025. Lagu ini diciptakan oleh Bimbim, drummer sekaligus pendiri band, dan direkam di Flat 5 Studio.
Dirilis di bawah label independen Slank Records, single ini menjadi hadiah spesial bagi para Slankers (sebutan penggemar Slank) yang telah setia menemani perjalanan panjang band asal Potlot ini.
Sebelum resmi dirilis, Slank sudah memberikan teaser melalui akun Instagram @slankdotcom dengan hashtag misterius seperti #badutnakal.
Pengumuman resmi datang dengan caption sederhana namun menggebu: "OUT NOW!!! Single terbaru @slankdotcom Republik Fufufafa." Tak butuh waktu lama, lagu ini langsung menuai ribuan views, likes, dan komentar dalam hitungan jam.
Konsep Musik dan Video Klip yang Provokatif
Musikalitas Republik Fufufafa kembali ke akar rock 'n' roll Slank era 90-an: riff gitar keras, drum menggebu, dan vokal slengean khas Kaka yang penuh emosi.
Lagu berdurasi sekitar 3 menit 12 detik ini dibuka dengan suara sirene darurat, seolah memberi sinyal bahwa ada "keadaan bahaya" yang perlu disorot.
Video klip yang disutradarai oleh Riandhani Yudha Pamungkas semakin memperkuat pesan satir. Personel Slank Bimbim, Kaka, Ridho, Abdee, dan Ivanka tampil dengan kostum badut ala Joker.
Mereka bertingkah konyol di meja makan dan panggung, tapi di balik kelucuan itu tersembunyi kritik mendalam terhadap kondisi sosial-politik saat ini.
Visual badut Joker bukan sekadar estetika, melainkan simbol kuat: badut yang menghibur tapi sekaligus menakutkan, merefleksikan figur-figur publik yang dianggap "konyol" namun berbahaya bagi masyarakat.
Lirik 'Republik Fufufafa': Sindiran Pedas terhadap Kondisi Negeri
Lirik lagu ini menjadi sorotan utama netizen karena keberaniannya menyentil isu-isu sensitif. Ditulis dengan gaya slengean khas Slank, liriknya lugas dan tak bertele-tele. Berikut lirik lengkapnya:
Aku Lahir Di Negri Kacau Balau Orang²Nya Pada Sakau² Sakau Kuasa Sakau Narkoba Sakau Oiui, Ooai Dan Sakau Berjudi Fufufafa Republik Fufufafa Republik Fufufafa Republik Fufufafa Republik Fufufafa Negri Stunting Dan Kurang Gizi IQ Rata² Setara Dengan Monkey Pada Gak Sopan Juga Kurang Ajar Sok Tahu Sok Pintar Sok Kaya Sok Kuasa Fufufafa Republik Fufufafa Republik Fufufafa Republik Fufufafa Republik Fufufafa Uu A Uu A Uu A Au...
Makna di balik lirik ini jelas: gambaran sebuah negeri yang kacau, di mana masyarakat "sakau" (kecanduan) akan kekuasaan, narkoba, judi, dan hal-hal negatif lainnya.
Ada pula sindiran terhadap masalah stunting, rendahnya kualitas pendidikan (IQ rendah), hingga sikap arogan dan kurang sopan yang marak di masyarakat.
Judul "Fufufafa" sendiri merujuk pada akun meme kontroversial di media sosial yang pernah viral pada 2024, yang dikenal rajin mengkritik tokoh politik.
Dengan mengabadikan nama itu, Slank seolah "mengimmortalize" semangat kritik rakyat kecil terhadap kekuasaan.
Reaksi Publik dan Netizen: Dari Pujian hingga Komentar Nyleneh
Sejak dirilis, Republik Fufufafa langsung trending di media sosial. Banyak netizen menyebut ini sebagai "kembalinya Slank ke setelan pabrik" – versi frontal dan berani seperti di era album Minority atau Piss!.
Beberapa komentar menarik dari netizen:
- "Akhirnya Slank kembali ke jalan yang benar. Alhamdulillah sudah tobat jadi termul!"
- "Ini baru Slank! Keren banget, alarm sudah dibunyikan."
- "Bersyukur dan banggalah Fufufafa sudah dijadikan lagu Slank."
- "Gawat, Indonesia lagi nggak baik-baik kalau Slank sudah turun gunung lagi."
- "Anak hilang kini sudah kembali. Ini baru Slank namanya!"
Bahkan politisi seperti Guntur Romli ikut berkomentar, menyebut lagu ini sebagai sindiran terhadap "orang sakau kuasa". Respons positif ini membuktikan bahwa musik Slank masih relevan dan mampu menyentuh hati banyak orang.
Mengapa 'Republik Fufufafa' Penting bagi Musik Indonesia?
Di tengah maraknya musik pop ringan dan hiburan instan, Slank tetap konsisten menyuarakan kegelisahan sosial melalui rock. Single ini bukan hanya lagu, tapi manifesto: bahwa musik bisa menjadi alat perubahan dan kritik terhadap ketidakadilan.
Slank telah membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk tetap rebel. Di usia 42 tahun, mereka justru semakin tajam dan berani. Bagi generasi muda, lagu ini bisa menjadi pengingat bahwa rock Indonesia pernah – dan masih – punya nyali untuk bicara lantang.
Buat Slankers, Republik Fufufafa adalah kado terbaik di akhir 2025. Dan bagi masyarakat luas, ini pengingat bahwa di negeri yang "kacau balau", masih ada suara yang berani menyanyi kebenaran.
Dengarkan sekarang di YouTube Slank Music, dan rasakan sendiri energi rock yang tak pernah mati ini!

Dengan berkomentar, Anda setuju untuk mematuhi aturan ini.