BREAKING NEWS: Pangeran Arab Saudi Mohamed bin Salman Incar FC Barcelona dengan Tawaran Fantastis 10 Miliar Euro
ElangUpdate | 14 Desember 2025 – Di dunia sepak bola yang penuh dengan kejutan dan intrik bisnis, sebuah rumor besar baru saja muncul yang bisa mengubah landscape olahraga global.
Mohamed bin Salman, Pangeran Mahkota Arab Saudi, dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mengajukan tawaran senilai 10 miliar euro untuk membeli FC Barcelona, salah satu klub sepak bola paling ikonik di dunia.
Berita ini datang di tengah krisis finansial yang melanda klub Catalan tersebut, dan jika terealisasi, ini bisa menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah sepak bola.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi latar belakang rumor ini, profil Mohamed bin Salman, kondisi Barcelona saat ini, implikasi potensial, serta reaksi dari berbagai pihak.
Semua informasi disusun secara orisinal berdasarkan analisis mendalam terhadap laporan terkini.
Siapa Mohamed bin Salman?
Mohamed bin Salman, sering disingkat MBS, adalah Pangeran Mahkota Kerajaan Arab Saudi sejak tahun 2017. Lahir pada 31 Agustus 1985, ia adalah putra dari Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di Timur Tengah.
MBS dikenal sebagai visioner di balik Vision 2030, program reformasi ekonomi Arab Saudi yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi negara dari ketergantungan pada minyak bumi.
Di bawah kepemimpinannya, Arab Saudi telah berinvestasi besar-besaran di berbagai sektor, termasuk hiburan, pariwisata, dan olahraga.
Investasi di olahraga bukan hal baru bagi MBS. Kerajaan Arab Saudi telah menjadi pemilik Newcastle United di Liga Premier Inggris melalui Public Investment Fund (PIF), dana kekayaan negara yang dipimpin olehnya.
Selain itu, Saudi telah menyelenggarakan acara-acara besar seperti Formula 1, tinju dunia, dan bahkan turnamen golf LIV yang kontroversial.
Langkah ini sering dilihat sebagai bagian dari strategi "sportswashing", di mana investasi olahraga digunakan untuk meningkatkan citra internasional di tengah kritik atas isu hak asasi manusia.
Namun, MBS membantah tuduhan tersebut dan menekankan bahwa investasi ini bertujuan untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Saudi.
Dalam konteks sepak bola, MBS telah menunjukkan minat yang kuat.
Liga Pro Saudi telah merekrut bintang-bintang seperti Cristiano Ronaldo, Neymar, dan Karim Benzema dengan gaji fantastis, mengubah liga domestik menjadi daya tarik global.
Tawaran untuk Barcelona, jika benar, akan menjadi puncak dari ambisi ini, karena Barcelona bukan hanya klub biasa ia adalah simbol budaya dan identitas Catalan.
Kondisi Finansial FC Barcelona Saat Ini
FC Barcelona, yang dikenal sebagai Barça, sedang menghadapi salah satu periode terburuk dalam sejarah finansialnya. Klub ini memiliki utang lebih dari 2,5 miliar euro, termasuk pinjaman dari bank, gaji pemain yang tertunda, dan biaya operasional yang membengkak.
Pandemi COVID-19 memperburuk situasi, dengan hilangnya pendapatan dari tiket pertandingan dan sponsor. Di bawah kepemimpinan Presiden Joan Laporta, Barcelona telah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan keuangan, seperti menjual aset masa depan (seperti hak siar TV) melalui "levers" ekonomi dan mengurangi gaji pemain.
Meskipun berhasil memenangkan La Liga musim lalu, Barcelona masih kesulitan memenuhi aturan Financial Fair Play UEFA. Klub harus menjual pemain bintang seperti Lionel Messi pada 2021 karena tidak mampu memperpanjang kontraknya.
Saat ini, Barcelona dimiliki oleh anggotanya (socios), yang berarti klub tidak bisa dijual seperti perusahaan swasta.
Namun, rumor tawaran dari MBS menunjukkan kemungkinan restrukturisasi kepemilikan, mungkin melalui konversi menjadi perusahaan saham terbatas (SAD), meskipun ini akan memerlukan persetujuan dari ribuan anggota.
Utang Barcelona mencakup 1,3 miliar euro untuk renovasi Camp Nou, proyek Espai Barça yang ambisius.
Tanpa injeksi dana besar, klub berisiko kebangkrutan atau degradasi kompetitif. Di sinilah tawaran 10 miliar euro dari MBS muncul sebagai penyelamat potensial, meskipun dengan risiko kehilangan identitas tradisionalnya.
Detail Rumor Tawaran 10 Miliar Euro
Rumor ini pertama kali dilaporkan oleh jurnalis Spanyol François Gallardo, yang mengklaim bahwa MBS sedang mempertimbangkan tawaran monumental sebesar 10 miliar euro untuk mengakuisisi Barcelona.
Angka ini jauh melampaui valuasi klub saat ini, yang diperkirakan sekitar 4-5 miliar euro oleh Forbes. Tawaran ini diyakini akan mencakup pembayaran utang, investasi di infrastruktur, dan mungkin perekrutan pemain baru untuk memperkuat skuad.
Menurut sumber-sumber, negosiasi awal mungkin telah dilakukan secara rahasia, melibatkan perantara dari PIF. Ini bukan pertama kalinya Arab Saudi tertarik pada Barcelona; sebelumnya ada pembicaraan tentang sponsor jersey atau hak nama stadion.
Namun, tawaran penuh akuisisi ini adalah level yang berbeda, yang bisa mengubah Barcelona menjadi bagian dari jaringan klub Saudi, mirip dengan City Football Group milik Abu Dhabi.
Namun, ada tantangan hukum. Sebagai klub milik anggota, Barcelona tidak bisa dijual tanpa referendum.
Laporta telah menegaskan komitmen pada model socios, tapi tekanan finansial mungkin memaksa perubahan. Jika tawaran ini maju, itu bisa memicu perdebatan sengit di antara penggemar dan pemangku kepentingan.
Implikasi untuk Dunia Sepak Bola
Jika akuisisi ini terjadi, implikasinya akan luas. Pertama, secara finansial, Barcelona akan bebas dari utang dan bisa bersaing lagi di level tertinggi, mungkin merekrut bintang seperti Erling Haaland atau Kylian Mbappé.
Namun, ini juga bisa memperburuk ketidaksetaraan di sepak bola Eropa, di mana klub-klub kaya minyak seperti Manchester City dan PSG mendominasi.
Kedua, dari perspektif geopolitik, ini akan memperkuat pengaruh Saudi di Eropa. Barcelona memiliki basis penggemar global, termasuk di Timur Tengah, dan akuisisi ini bisa menjadi alat diplomasi lunak. Namun, kritik atas hak asasi manusia di Saudi seperti kasus Jamal Khashoggi bisa memicu boikot dari penggemar atau sponsor Barat.
Ketiga, identitas klub. Barcelona lebih dari sekadar tim; ia adalah "més que un club" (lebih dari sekadar klub), simbol perlawanan Catalan terhadap Spanyol pusat.
Kepemilikan Saudi bisa dilihat sebagai pengkhianatan terhadap nilai-nilai ini, mirip dengan kontroversi di Newcastle. Di sisi lain, itu bisa membawa modernisasi, seperti renovasi Camp Nou menjadi stadion kelas dunia.
Selain itu, ini bisa memengaruhi La Liga secara keseluruhan. Presiden La Liga Javier Tebas telah kritis terhadap investasi negara seperti PSG, tapi ia mungkin harus menerima ini untuk menyelamatkan salah satu aset terbesarnya.
Kompetisi dengan Real Madrid, yang juga kaya, akan semakin intens, tapi dengan risiko "super league" informal di mana klub-klub kaya mendominasi.
Reaksi dari Berbagai Pihak
Reaksi terhadap rumor ini beragam. Di kalangan penggemar Barcelona, ada campuran antara kegembiraan dan kekhawatiran.
Beberapa melihat ini sebagai solusi cepat untuk masalah finansial, sementara yang lain khawatir tentang hilangnya kontrol anggota.
Joan Laporta belum berkomentar resmi, tapi sumber dekat mengatakan ia terbuka untuk investasi asing asal mempertahankan esensi klub.
Dari pihak Saudi, tidak ada konfirmasi resmi, tapi ini sejalan dengan strategi MBS untuk ekspansi global. UEFA dan FIFA mungkin menyelidiki, mengingat aturan tentang kepemilikan multi-klub.
Pengamat seperti Simon Chadwick, pakar ekonomi olahraga, memprediksi bahwa ini bisa menjadi tren baru di mana negara-negara Teluk mengakuisisi klub ikonik Eropa.
Media Spanyol seperti Marca dan AS telah membahas ini secara ekstensif, dengan beberapa skeptis karena Barcelona tidak bisa dijual begitu saja.
Namun, jika restrukturisasi terjadi, itu bisa menjadi preseden untuk klub lain seperti Real Madrid atau Manchester United.
Masa Depan yang Tidak Pasti
Rumor tawaran 10 miliar euro dari Mohamed bin Salman untuk membeli FC Barcelona adalah cerita yang menarik, mencampur antara harapan penyelamatan finansial dan kekhawatiran atas identitas klub.
Sementara detailnya masih spekulatif, ini mencerminkan tren lebih besar di sepak bola modern di mana uang besar dari Timur Tengah membentuk ulang permainan.
Apakah ini akan terealisasi? Hanya waktu yang akan menjawab. Yang pasti, ini akan menjadi topik diskusi panas di kalangan penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Dengan berkomentar, Anda setuju untuk mematuhi aturan ini.