ElangUpdate | Jakarta, 17 September 2025 – Dalam sebuah upacara pelantikan yang penuh makna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Naniek Sudaryati Dayang sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN).
Acara yang berlangsung pada Rabu sore ini (17/9/2025) tidak hanya menandai penambahan pejabat baru dalam Kabinet Merah Putih, tetapi juga menyoroti komitmen pemerintah dalam mengatasi isu gizi masyarakat Indonesia.
Pelantikan ini bagian dari reshuffle ketiga kabinet periode 2024-2029, yang melibatkan total 11 pejabat baru, termasuk menteri koordinator dan wakil menteri lainnya.
Latar Belakang Pelantikan dan Upacara Resmi
Upacara pelantikan dimulai sekitar pukul 15.00 WIB, dihadiri oleh jajaran menteri koordinator, pejabat tinggi negara, dan tamu undangan lainnya.
Presiden Prabowo, dengan suara tegas, membacakan teks sumpah jabatan yang kemudian diikuti oleh para pejabat yang dilantik. "Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," ujar Prabowo, yang langsung direspons oleh Naniek S Dayang beserta Sony Sanjaya, yang juga dilantik sebagai Wakil Kepala BGN lainnya.
Setelah sumpah, para pejabat baru menandatangani berita acara pelantikan satu per satu. Acara ditutup dengan pengumandangan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan ucapan selamat dari Presiden Prabowo serta para menteri yang hadir.
Di antara pejabat lain yang dilantik termasuk Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam), Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), serta Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
Reshuffle ini telah diantisipasi sejak awal September 2025, ketika Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengumumkan adanya perombakan untuk memperkuat kinerja kabinet.
Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 97/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan berbagai pejabat, termasuk Wakil Kepala Badan.
Pelantikan Naniek S Dayang khususnya menarik perhatian karena latar belakangnya yang kaya pengalaman di bidang sosial dan pengentasan kemiskinan, yang selaras dengan misi BGN.
Profil Lengkap Naniek S Dayang: Dari Jurnalis hingga Pejabat Negara
Awal perjalanannya dimulai di dunia jurnalisme, di mana ia dikenal sebagai wartawan senior yang tajam dalam menganalisis isu sosial dan pembangunan.
Pengalaman sebagai jurnalis membekalinya dengan kemampuan komunikasi yang kuat dan pemahaman mendalam tentang dinamika masyarakat Indonesia, terutama di kalangan rentan seperti anak-anak, perempuan, dan keluarga miskin.
Sebelum terjun ke pemerintahan, Naniek aktif dalam organisasi sosial. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), sebuah lembaga yang didirikan oleh Prabowo Subianto untuk mendukung program-program kemanusiaan.
Melalui GSN, Naniek terlibat dalam berbagai inisiatif yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan pengentasan kemiskinan, menunjukkan dedikasinya terhadap isu-isu yang sering terabaikan.
Pada 25 Agustus 2025, ia bahkan menerima Tanda Kehormatan dari Presiden Prabowo atas kontribusinya yang luar biasa di bidang sosial.
Karier politik Naniek mulai mencuat saat Pemilihan Presiden 2019. Ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Badan Kemenangan Nasional (Bawaslu) Koalisi Adil Makmur, tim pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno. Peran ini tidak hanya menunjukkan kepercayaan dari Prabowo, tetapi juga kemampuannya dalam mengkoordinasikan strategi kampanye yang efektif.
Hubungan dekat dengan Prabowo berlanjut hingga era kepresidenan, di mana pada Oktober 2024, Naniek dilantik sebagai Wakil I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan periode 2024-2029.
Jabatan ini, berdasarkan Keppres Nomor 145/P Tahun 2024, menempatkannya bekerja sama dengan Budiman Sudjatmiko sebagai Kepala Badan dan Iwan Sumule sebagai Wakil II.
Selain itu, Naniek juga memiliki pengalaman di sektor korporasi. Ia pernah menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero), di mana ia berkontribusi dalam pengawasan tata kelola perusahaan energi nasional.
Pengalaman ini memperkaya perspektifnya tentang pengelolaan sumber daya untuk kesejahteraan masyarakat. Kini, dengan pelantikan sebagai Wakil Kepala BGN, Naniek membawa portofolio yang komprehensif: dari media, sosial, politik, hingga manajemen publik.
Hubungan Erat dengan Prabowo Subianto: Loyalitas yang Teruji
Yang membuat Naniek S Dayang menonjol adalah hubungannya yang erat dengan Presiden Prabowo. Sejak Pilpres 2019, Naniek telah menjadi bagian dari inner circle Prabowo, terlibat dalam berbagai kegiatan strategis.
Loyalitas ini terbukti ketika ia terus dipercaya dalam posisi-posisi kunci pasca-kemenangan Prabowo. Pada Oktober 2024, pelantikannya sebagai Wakil I Badan Pengentasan Kemiskinan menjadi bukti kepercayaan yang diberikan, di mana ia bertanggung jawab atas program-program prioritas seperti pengurangan angka kemiskinan struktural.
Prabowo sendiri sering menekankan pentingnya pemimpin yang memiliki komitmen kuat terhadap rakyat.
Dalam pidato pelantikan hari ini, ia menyatakan, "Kita membutuhkan orang-orang yang benar-benar peduli dengan nasib rakyat, terutama dalam hal gizi dan kesehatan." Pemilihan Naniek, yang memiliki rekam jejak di GSN dan pengentasan kemiskinan, tampaknya selaras dengan visi tersebut.
Analis politik menyebut bahwa pelantikan ini juga merupakan strategi Prabowo untuk memperkuat tim inti dengan figur loyal yang memahami akar masalah sosial Indonesia.
Peran Penting Badan Gizi Nasional dan Kontribusi Naniek
Badan Gizi Nasional (BGN) adalah lembaga strategis yang dibentuk di akhir masa pemerintahan Joko Widodo sebagai persiapan transisi ke era Prabowo.
BGN memiliki mandat utama untuk mengkoordinasikan kebijakan gizi nasional, termasuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu janji kampanye Prabowo.
Program MBG bertujuan menyediakan makanan bergizi bagi anak sekolah dan ibu hamil, dengan target mencakup jutaan penerima manfaat di seluruh Indonesia. Dengan anggaran yang signifikan, BGN diharapkan mampu mengurangi stunting dan malnutrisi yang masih menjadi tantangan besar di negeri kita.
Sebagai Wakil Kepala BGN, Naniek S Dayang akan bertanggung jawab atas perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program-program gizi. Pengalamannya di pengentasan kemiskinan sangat relevan, karena isu gizi sering kali terkait erat dengan kemiskinan.
Misalnya, di daerah pedesaan dan perkotaan miskin, akses terhadap makanan bergizi menjadi kendala utama.
Naniek diharapkan dapat mengintegrasikan pendekatan holistik, menggabungkan elemen sosial dari GSN dengan kebijakan pemerintah. Selain itu, kolaborasinya dengan Sony Sanjaya, wakil kepala lainnya, akan memperkuat eksekusi program MBG yang dijadwalkan mulai bergulir secara masif pada 2026.
Dalam konteks nasional, peran BGN semakin krusial di tengah tantangan global seperti kenaikan harga pangan dan dampak perubahan iklim.
Naniek, dengan latar belakang jurnalistiknya, kemungkinan akan mendorong transparansi dalam pelaporan program gizi, memastikan bahwa dana negara digunakan secara efisien untuk manfaat rakyat.
Implikasi Pelantikan bagi Pemerintahan Prabowo
Pelantikan Naniek S Dayang bukan hanya penambahan nama dalam daftar pejabat, melainkan sinyal kuat dari komitmen Prabowo terhadap program prioritas.
Reshuffle ketiga ini menunjukkan fleksibilitas kabinet dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan mendesak, seperti penguatan sektor gizi yang berdampak langsung pada SDM Indonesia.
Dengan Naniek di posisi kunci, diharapkan BGN dapat mencapai target pengurangan stunting menjadi di bawah 14% pada 2029, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Publik menyambut pelantikan ini dengan campuran harapan dan pengamatan. Di media sosial, banyak yang memuji latar belakang Naniek sebagai figur perempuan tangguh yang dekat dengan isu rakyat.
Namun, ada juga yang menunggu hasil konkret, mengingat tantangan implementasi program MBG yang memerlukan koordinasi lintas kementerian.
Secara keseluruhan, pelantikan ini memperkuat citra pemerintahan Prabowo sebagai yang pro-rakyat, dengan fokus pada kesejahteraan dasar.
Kesimpulan: Langkah Baru Menuju Indonesia Sehat dan Makmur
Naniek S Dayang, dengan perjalanan karier yang mengesankan dari jurnalis hingga wakil kepala badan, kini memegang tanggung jawab besar di BGN.
Pelantikannya oleh Prabowo pada 17 September 2025 menegaskan kepercayaan terhadap loyalis yang berpengalaman.
Di tengah reshuffle kabinet yang dinamis, sosok Naniek diharapkan menjadi katalisator perubahan positif dalam upaya pemerintah mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dan bebas dari ancaman gizi buruk.
Masa depan program gizi nasional tampak cerah dengan kepemimpinan seperti ini, asal didukung oleh komitmen kolektif dari seluruh stakeholder.
Artikel ini disusun berdasarkan informasi terkini dari berbagai sumber resmi. Pantau terus perkembangan BGN di bawah kepemimpinan baru ini untuk melihat dampak nyatanya bagi bangsa.
Penulis: Tim Berita Nasional | Sumber: Kompas.com, Detik.com, Antara News
Dengan berkomentar, Anda setuju untuk mematuhi aturan ini.