HEADLINE NEWS

Review Serial Netflix Last Samurai Standing, Drama Jepang Penuh Intrik


ElangUpdate | Jakarta, 9 September 2025 
– Serial terbaru Netflix, Last Samurai Standing (judul asli: Ikusagami), telah mencuri perhatian pecinta drama sejarah dan aksi sejak pengumuman teaser-nya. Berlatar di era Meiji Jepang pada tahun 1878, serial ini menawarkan kombinasi unik antara intensitas pertarungan ala Squid Game dan keindahan estetika serta intrik sejarah ala Shogun

Dengan durasi enam episode yang akan tayang perdana pada 13 November 2025, serial ini telah menciptakan antusiasme besar, terutama setelah dua episode pertamanya diputar di Busan International Film Festival ke-30 pada 18 September 2025. 

Berikut adalah ulasan lengkap tanpa spoiler untuk membantu Anda memutuskan apakah serial ini layak masuk daftar tontonan Anda.

Sinopsis: Pertarungan Hidup dan Mati di Era Transisi Jepang

Last Samurai Standing mengisahkan 292 samurai yang berkumpul di Kuil Tenryūji, Kyoto, pada tahun 1878, untuk mengikuti sebuah kompetisi mematikan dengan hadiah fantastis: 100 miliar yen (setara sekitar 675 juta dolar AS). 

Setiap peserta diberikan tanda kayu, dan aturannya sederhana namun brutal: ambillah tanda kayu milik peserta lain dan jadilah yang terakhir bertahan hingga sampai ke Tokyo untuk memenangkan hadiah. Di tengah kompetisi ini, kita mengikuti perjalanan Shujiro Saga (diperankan oleh Junichi Okada), seorang samurai yang terdorong oleh misi pribadi untuk menyelamatkan istri dan anaknya yang sakit. 

Dengan latar belakang era Meiji, di mana samurai mulai kehilangan status dan kekuasaan mereka, serial ini mengeksplorasi tema pengorbanan, kesetiaan, dan harga dari ambisi.

Serial ini diadaptasi dari novel pemenang penghargaan karya Shogo Imamura, Ikusagami, yang juga diadaptasi menjadi manga oleh Katsumi Tatsuzawa. 

Dengan premis yang menggabungkan elemen battle royale modern dan drama sejarah tradisional, serial ini menjanjikan pengalaman menonton yang mendebarkan sekaligus mendalam.


Produksi dan Pemain: Kualitas Tinggi dengan Sentuhan Bintang

Salah satu kekuatan utama Last Samurai Standing adalah tim produksi dan jajaran pemainnya yang luar biasa. Serial ini disutradarai oleh trio berbakat: Michihito Fujii, Kento Yamaguchi, dan Toru Yamamoto, yang berhasil menciptakan keseimbangan antara aksi intens dan narasi emosional. Junichi Okada, yang memerankan Shujiro Saga, juga bertindak sebagai produser, menunjukkan dedikasinya pada proyek ini. Menurut Shogo Imamura, penulis novel aslinya, Okada adalah pilihan ideal untuk menghidupkan karakter Shujiro, yang ditulis dengan mengambil inspirasi darinya.

Selain Okada, serial ini menampilkan sederet aktor ternama Jepang, termasuk Yumia Fujisaki sebagai Futaba Katsuki, Kaya Kiyohara sebagai Iroha Kinugasa, Masahiro Higashide sebagai Kyojin Tsuge, dan Shota Sometani sebagai Kocha Kamuy. 

Tambahan baru seperti Gaku Hamada (Toshiyoshi Kawaji), Tetsushi Tanaka (Hisoka Maejima), dan Arata Iura (Toshimichi Okubo) memperkaya dimensi politik dalam cerita, memberikan lapisan naratif yang lebih kompleks di luar kompetisi utama. 

Dengan sinematografi oleh Keisuke Imamura dan Hiroki Yamada, serta musik oleh Ko Omama, serial ini menjanjikan pengalaman visual dan auditif yang memukau.

Kelebihan: Aksi Memukau dan Kedalaman Emosional

Salah satu daya tarik utama Last Samurai Standing adalah koreografi pertarungannya yang spektakuler. Adegan pedang di Kuil Tenryūji, sebagaimana ditampilkan dalam teaser, menunjukkan tingkat detail dan realisme yang tinggi, mengingatkan pada film samurai klasik seperti karya Akira Kurosawa, namun dengan sentuhan modern yang lebih dinamis. 

Setiap gerakan pedang terasa terukur, dan intensitasnya diperkuat oleh sinematografi yang menangkap keindahan Kyoto di malam hari.

Namun, serial ini bukan sekadar tentang aksi. Cerita Shujiro Saga menawarkan kedalaman emosional yang kuat, terutama melalui motivasinya untuk menyelamatkan keluarganya. Konflik batin antara tugas sebagai samurai dan tanggung jawab sebagai suami serta ayah memberikan lapisan kemanusiaan yang membuat penonton mudah berempati. 

Selain itu, latar era Meiji periode transisi di mana Jepang beralih dari feodalisme ke modernisasi menambah dimensi sejarah yang kaya. Serial ini secara cerdas menggambarkan bagaimana samurai, yang dulunya dihormati, kini harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah perubahan sosial.

Perbandingan dengan Squid Game dan Shogun bukanlah isapan jempol. Seperti Squid Game, serial ini menghadirkan ketegangan kompetisi hidup-mati yang memaksa peserta membuat keputusan moral yang sulit. 

Sementara itu, seperti Shogun, ia menawarkan intrik politik dan estetika visual yang memanjakan mata, dengan kostum dan set yang autentik. Kombinasi ini menjadikan Last Samurai Standing sebagai perpaduan yang segar dan ambisius.

Kekurangan: Tantangan untuk Menyeimbangkan Ambisi

Meski memiliki banyak potensi, Last Samurai Standing bukannya tanpa tantangan. Dengan hanya enam episode, serial ini memiliki tugas berat untuk mengembangkan 292 karakter yang terlibat dalam kompetisi, bahkan jika fokusnya tertuju pada beberapa tokoh utama. 

Ada risiko bahwa beberapa karakter pendukung mungkin hanya menjadi "pengisi" tanpa kedalaman yang memadai. Selain itu, premis battle royale yang sarat aksi dapat dengan mudah mengalihkan perhatian dari elemen naratif yang lebih halus, seperti intrik politik atau perkembangan karakter.

Selain itu, meskipun perbandingan dengan Squid Game dan Shogun menarik perhatian, hal ini juga menciptakan ekspektasi yang sangat tinggi. 

Penonton yang mengharapkan intensitas psikologis sekelas Squid Game atau kedalaman sejarah seperti Shogun mungkin akan kecewa jika serial ini tidak berhasil menyeimbangkan kedua elemen tersebut. Namun, dengan tim produksi yang solid dan visi yang jelas, ada harapan besar bahwa serial ini dapat memenuhi ekspektasi tersebut.

Kenapa Harus Menonton Last Samurai Standing?

Last Samurai Standing adalah pilihan wajib bagi penggemar drama sejarah, aksi, dan cerita bertema survival. Serial ini menawarkan sesuatu untuk semua orang: aksi pedang yang mendebarkan bagi penggemar genre samurai, drama emosional untuk mereka yang menyukai cerita karakter yang kuat, dan intrik sejarah untuk penonton yang ingin menyelami era Meiji. 

Dukungan Netflix sebagai platform global juga memastikan bahwa produksi ini memiliki kualitas visual dan naratif yang setara dengan serial internasional papan atas.

Keberadaan Junichi Okada sebagai pemeran utama sekaligus produser menambah daya tarik, karena dedikasinya pada proyek ini terasa dalam setiap adegan. Selain itu, fakta bahwa serial ini dipilih untuk diputar di Busan International Film Festival menunjukkan bahwa ia telah diakui sebagai karya yang berpotensi menjadi game-changer dalam genre drama Jepang.

Last Samurai Standing adalah serial yang ambisius, menggabungkan aksi memukau, drama emosional, dan latar sejarah yang kaya untuk menciptakan pengalaman menonton yang tak terlupakan. Meskipun menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan premis battle royale dengan kedalaman naratif, serial ini memiliki semua elemen untuk menjadi salah satu rilisan Netflix yang paling menonjol di tahun 2025.

Dengan jajaran pemain bintang, sutradara berpengalaman, dan cerita yang menggugah, serial ini layak menjadi prioritas di daftar tontonan Anda.

Jangan lewatkan premier globalnya di Netflix pada 13 November 2025, dan jika Anda cukup beruntung berada di Busan, saksikan dua episode pertamanya di festival film pada 18 September 2025. Apakah Anda siap menyaksikan pertarungan epik para samurai terakhir? Tulis pendapat Anda di kolom komentar!

⚠️ Warning.!! Aturan Komentar:
  1. Sopan dan Menghargai – Komentar yang mengandung ujaran kebencian, diskriminasi, atau pelecehan akan dihapus.
  2. Fokus pada Topik – Hindari spam atau komentar yang tidak relevan dengan konten.
  3. Gunakan Bahasa yang Baik – Hindari kata-kata kasar atau tidak pantas.
  4. Tidak Mengiklankan – Komentar yang mengandung promosi pribadi atau iklan akan dihapus.
  5. Patuhi Hukum – Komentar yang melanggar hak cipta atau norma hukum akan ditindak tegas.

Dengan berkomentar, Anda setuju untuk mematuhi aturan ini.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Home
Trending
Sport
Search
Menu
Komentar 0 Facebook Twitter WhatsApp Telegram Copy Link