Profil Lengkap Marcus Thuram dan Khéphren Thuram: Saudara Kandung yang Melejit di Serie A
![]() |
Captured kamera wasit di Derby d'Italia: Juventus vs Inter Milan di Pekan Ketiga Serie A 2025/26 |
ElangUpdate | Jakarta, 13 September 2025 – Pada pertengaha bulan September 2025 ini, dunia sepak bola kembali trending usai kamera wasit secara langsung merekam keluarga Thuram. Marcus Thuram, penyerang tajam Inter Milan, dan adiknya Khéphren Thuram, gelandang tangguh Juventus, menjadi sorotan utama di kompetisi Serie A.
Keduanya bukan hanya mewarisi darah juara dari ayah mereka, Lilian Thuram—legenda Prancis yang memenangkan Piala Dunia 1998 tetapi juga membangun karier gemilang dengan cara mereka sendiri.
Artikel ini akan mengupas tuntas profil lengkap kedua bersaudara ini, mulai dari latar belakang keluarga, perjalanan karier, hingga pencapaian terbaru mereka di usia muda.
Latar Belakang Keluarga Thuram: Warisan Sepak Bola dari Guadeloupe
Kisah Marcus dan Khéphren dimulai dari akar keluarga yang kaya akan semangat perjuangan. Ayah mereka, Lilian Thuram, lahir di Guadeloupe, wilayah Prancis di Karibia, pada 1964. Lilian pindah ke daratan Prancis pada 1981 dan menjadi salah satu bek terbaik dunia.
Dengan 142 caps untuk timnas Prancis, ia memenangkan Piala Dunia 1998 dan Euro 2000, serta bermain untuk klub-klub besar seperti Parma, Juventus, dan Barcelona. Selain atlet, Lilian juga aktivis anti-rasisme, mendirikan fondasi yang memerangi diskriminasi di Eropa.
Ibu mereka, Sandra Thuram, juga berasal dari Guadeloupe dan mendukung karier suaminya dengan penuh dedikasi. Keluarga ini penuh dengan nilai-nilai disiplin dan kerja keras. Marcus lahir pada 6 Agustus 1997 di Parma, Italia, saat ayahnya bermain di sana.
Namanya diambil dari aktivis Jamaika Marcus Garvey, mencerminkan semangat perlawanan terhadap ketidakadilan. Khéphren lahir lima tahun kemudian, pada 26 Maret 2001 di Reggio Emilia, Italia, dan dinamai dari Firaun Mesir Khephren julukan "Le Pharaon" yang melekat padanya hingga kini.
Meski lahir di Italia, keduanya tumbuh di Prancis dan mewakili timnas Les Bleus. Mereka sering bermain bola di halaman rumah, saling menantang seperti adik-kakak biasa.
Pengalaman rasial yang dialami Khéphren saat remaja seperti insiden di usia 13 tahun ketika seorang wanita memarahinya untuk "kembali ke tempat asal" mengajarkan mereka tentang realitas sosial, tapi justru memperkuat tekad.
Kini, dengan Marcus di Inter dan Khéphren di Juventus, mereka menjadi rival di Serie A, tapi tetap bersaudara dekat yang saling mendukung.
Profil Marcus Thuram: Penyerang Serba Bisa dari Sochaux ke Inter Milan
Marcus Thuram memulai karier profesionalnya di FC Sochaux pada 2015, saat berusia 17 tahun. Debutnya di Ligue 2 melawan Châteauroux menandai awal perjalanan panjangnya.
Selama tiga musim di Sochaux, ia bermain 46 kali dan mencetak 9 gol, menunjukkan potensi sebagai penyerang tinggi besar (tinggi 192 cm) dengan kecepatan dan kekuatan fisik luar biasa.
Pada 2017, ia pindah ke Guingamp di Ligue 1 dengan biaya €2 juta. Di sana, selama dua musim, Marcus tampil 60 kali, mencetak 15 gol, dan membantu tim lolos ke kompetisi Eropa.
Puncak karier Marcus di Jerman. Pada Juli 2019, Borussia Mönchengladbach merekrutnya dengan €12 juta. Ia langsung menjadi bintang, memenangkan penghargaan Rookie of the Month Bundesliga untuk September, Oktober, dan November 2019.
Selama empat musim (2019-2023), Marcus bermain 140 kali di Bundesliga, mencetak 49 gol dan 22 assist. Musim 2022/23 adalah yang terbaik, dengan 16 gol dari 41 penampilan. Ia juga dikenal dengan aksi sosialnya, seperti berlutut setelah gol untuk menghormati George Floyd pada 2020.
Pada Juli 2023, Marcus bergabung dengan Inter Milan sebagai agen bebas, dengan kontrak hingga 2028. Di Serie A, ia cepat beradaptasi. Musim 2023/24, ia mencetak 13 gol dan 7 assist dari 49 laga, membantu Inter juara Serie A.
Pada musim 2024/25, hingga September 2025, Marcus telah mencetak 2 gol dan 1 assist dari 2 pertandingan awal Serie A, dengan nilai pasar €75 juta.
Untuk timnas Prancis, debutnya pada 2020, dan ia ikut Piala Dunia 2022 (runner-up), Euro 2020, serta Euro 2024. Total 29 caps, 6 gol.
Gaya bermainnya mirip Kylian Mbappé: cepat, kuat, dan klinis di kotak penalti.
Profil Khéphren Thuram: Gelandang Tangguh yang Melewati Monaco ke Juventus
Khéphren Thuram memulai di akademi AS Monaco, debut profesionalnya pada 2018 di Liga Champions melawan Atlético Madrid saat berusia 17 tahun.
Namun, peluang minim membuatnya pindah ke OGC Nice pada Juni 2019 sebagai pemain bebas kontrak profesional pertamanya. Di Nice, Khéphren berkembang pesat sebagai gelandang tengah (tinggi 192 cm), dengan kemampuan bertahan dan mendistribusikan bola yang solid.
Selama lima musim di Nice (2019-2024), ia bermain 127 kali di Ligue 1, mencetak 9 gol dan 12 assist. Musim 2023/24 adalah puncaknya: 3 gol, 5 assist dari 30 laga, membantu Nice finis ke-5 dan lolos ke Europa League.
Ia juga ikut final Coupe de France 2022 meski kalah dari Nantes. Pada Juli 2024, Juventus merekrutnya dengan €20 juta untuk kontrak lima tahun hingga 2029. Di Serie A, Khéphren cepat menonjol; pada Desember 2024, ia mencetak brace melawan Fiorentina, menjadi Thuram ketiga yang gol di Serie A setelah ayah dan kakaknya.
Sampai September 2025, di musim 2024/25, Khéphren telah bermain 35 laga Serie A, mencetak 4 gol dan 6 assist, dengan 5 kartu kuning tapi tanpa merah. Nilai pasarnya €40 juta.
Untuk timnas Prancis, debutnya pada 2022, dan ia ikut Nations League serta persiapan Euro 2024. Total caps sekitar 15, dengan 2 gol. Khéphren dikenal sebagai "box-to-box midfielder" yang energik, mirip gelandang modern seperti Declan Rice, dengan visi passing yang tajam.
Pencapaian Bersama dan Masa Depan Cerah
Marcus dan Khéphren telah mencetak sejarah sebagai saudara pertama yang bermain di timnas Prancis sejak generasi 1950-an. Di klub, persaingan mereka di Serie A menambah daya tarik liga Italia—Inter vs Juventus selalu panas. Pada 2025, Marcus membantu Inter ke final Liga Champions 2024/25, sementara Khéphren berkontribusi di Juventus yang bangkit di bawah Thiago Motta. Keduanya juga aktif di isu sosial, mengikuti jejak ayahnya melawan rasisme.
Masa depan mereka cerah. Marcus, 28 tahun, berpotensi memecahkan rekor gol ayahnya, sementara Khéphren, 24 tahun, bisa menjadi tulang punggung Prancis di Piala Dunia 2026. Dengan net worth Marcus sekitar $21,7 juta dan Khéphren naik pesat, keluarga Thuram terus menjadi inspirasi. Mereka membuktikan bahwa warisan bukan beban, tapi panggilan untuk lebih besar lagi.
Di tengah gemerlap Serie A, Marcus dan Khéphren Thuram mengingatkan kita: sepak bola adalah tentang keluarga, perjuangan, dan membangun legasi baru. Pantau terus karier mereka masa depan sepak bola Prancis ada di tangan mereka.
Dengan berkomentar, Anda setuju untuk mematuhi aturan ini.