HEADLINE NEWS

Biografi Muhammad Qasim bin Abdul Karim: Pria dengan Mimpi-Mimpi Ilahi



ElangUpdate | Jakarta, 14 September 2025 – Muhammad Qasim bin Abdul Karim, seorang pria kelahiran Lahore, Pakistan, pada 5 Juli 1976, telah menjadi sorotan dunia karena klaimnya menerima lebih dari 800 mimpi ilahi dari Allah SWT dan lebih dari 500 mimpi yang melibatkan Nabi Muhammad SAW. 

Kisahnya yang fenomenal telah memicu diskusi luas di kalangan umat Muslim, terutama di Pakistan, Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara lain, tentang kebenaran mimpinya dan peran potensialnya dalam eskatologi Islam.

Pria yang dikenal sederhana dan rendah hati ini mengaku bahwa mimpinya berisi pesan-pesan penting tentang akhir zaman, kebangkitan Islam, dan peringatan untuk menjaga tauhid. 

Artikel ini mengulas secara mendalam biografi, mimpi-mimpi, kontroversi, serta pengaruh global Muhammad Qasim berdasarkan berbagai sumber terpercaya.

Latar Belakang dan Kehidupan Awal

Muhammad Qasim bin Abdul Karim lahir dalam keluarga keturunan Sayyid Qureshi, yang mengklaim hubungan dengan suku Quraisy, suku Nabi Muhammad SAW. 

Dengan tinggi badan 173 cm, Qasim memiliki ciri fisik berupa dahi lebar, alis tajam, hidung mancung, dan tahi lalat di pipi. Sifatnya yang tenang, rendah hati, dan sederhana membuatnya disukai banyak orang. Ia dikenal berbicara dengan lembut, makan secukupnya, dan selalu menyapa orang lain terlebih dahulu.

Sejak kecil, Qasim menunjukkan keterikatan khusus dengan Allah dan Nabi Muhammad. Ibunya menceritakan bahwa Qasim sering bermain dengan mainan bertuliskan nama Allah dan Nabi Muhammad, sebuah kebiasaan yang membedakannya dari saudara-saudaranya. 

Pada usia 4 atau 5 tahun, Qasim mengaku melihat mimpi pertamanya, di mana seorang penjual balon memanggil namanya. 

Namun, mimpi-mimpi yang dianggapnya sebagai petunjuk ilahi baru muncul secara signifikan saat ia berusia 12 atau 13 tahun, menandai awal perjalanan spiritualnya yang unik.

Mimpi-Mimpi Ilahi dan Pesan-Pesannya

Menurut Qasim, mimpinya berisi pesan-pesan penting tentang akhir zaman, kebangkitan Islam, dan peringatan untuk menjauhi syirik (menyekutukan Allah). 

Ia mengklaim bahwa Allah dan Nabi Muhammad SAW memerintahkannya untuk menyebarkan mimpi-mimpi ini kepada umat Islam di seluruh dunia mulai tahun 2014. Awalnya, Qasim enggan membagikan mimpinya karena menghadapi berbagai cobaan, tetapi ia melanjutkan setelah mendapat perintah berulang dari Nabi Muhammad dalam mimpinya.

Beberapa poin utama dari mimpi-mimpi Qasim meliputi:

  • Peringatan Menjauhi Syirik: Qasim menekankan pentingnya tauhid murni dan menghindari segala bentuk kemusyrikan, seperti gambar atau patung yang tidak diperlukan. Dalam salah satu mimpinya, Allah berkata, “Aku mungkin mengampuni dosa apa pun pada Hari Kiamat kecuali syirik.”
  • Prediksi Geopolitik: Qasim mengaku melihat peristiwa besar seperti Ghazwa Hind (perang antara India dan Pakistan), kehancuran Turki dan Arab Saudi, serta Perang Dunia Ketiga yang dimulai dari Timur Tengah. Ia juga memprediksi penemuan tambang minyak besar di Pakistan yang akan mengubah ekonomi negara tersebut.
  • Kebangkitan Islam dari Pakistan: Qasim melihat Pakistan sebagai pusat kebangkitan Islam, dengan visi tentang persatuan umat Muslim dari Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh bersama Pakistan untuk membangun tatanan dunia baru yang adil.
  • Panji Hitam sebagai Jet Tempur: Salah satu mimpi terkenalnya adalah tentang “panji hitam,” yang ditafsirkan bukan sebagai bendera, melainkan armada jet tempur canggih Pakistan yang akan membebaskan tanah-tanah suci umat Muslim.

Beberapa mimpinya diklaim telah terbukti, seperti pernyataan mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada 7 Maret 2022, “Aku bukan budakmu,” yang sesuai dengan mimpi Qasim pada 27 Agustus 2018, serta lengsernya Imran Khan pada April 2022. 

Namun, prediksi seperti penemuan tambang minyak di Pakistan masih belum terbukti hingga September 2025, memicu perdebatan di kalangan pengikut dan skeptis.

Kontroversi dan Klaim Imam Mahdi

Muhammad Qasim telah menjadi sosok kontroversial, terutama karena beberapa pengikutnya di Pakistan, Indonesia, dan Malaysia menganggapnya sebagai Imam Mahdi, sosok yang diyakini akan memimpin umat Islam di akhir zaman.

Namun, Qasim secara tegas membantah klaim ini, menyatakan bahwa ia hanya ingin menjadi “teman Allah” tanpa ambisi untuk dianggap sebagai Mahdi. 

Ia menegaskan bahwa hanya Allah yang akan membuktikan kebenaran mimpinya, dan berbohong atas nama Allah atau Nabi Muhammad akan mendatangkan laknat.

Pada Juli 2024, Qasim sempat ditangkap di Malaysia karena dituduh mengajar tanpa izin, tetapi ia dibebaskan dalam waktu satu jam setelah proses hukum. 

Media Malaysia kemudian meminta maaf karena salah melaporkan bahwa Qasim mengklaim sebagai Imam Mahdi. Qasim juga menolak keterkaitan dengan individu seperti Diki Candra, Awais Naseer, atau Osama Altaf, yang diklaim telah memalsukan afiliasi dengannya. 

Video deepfake yang menggunakan suara ulama seperti Mufti Menk dan Zakir Naik untuk mendukung klaim Mahdi juga telah dibantah oleh Qasim sebagai upaya menyesatkan publik.

Penyebaran Mimpi dan Pengaruh Global

Mimpi-mimpi Qasim telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk Arab, Bengali, Inggris, Indonesia, Melayu, Perancis, Spanyol, dan Urdu, menunjukkan jangkauan global pesannya. 

Ia aktif menyebarkan mimpinya melalui kanal YouTube resminya, Muhammad Qasim PK, serta media sosial seperti Twitter dan grup WhatsApp. 

Di Indonesia, tagar #MimpiMuhammadQasim menjadi trending topic pada Juni 2022, mencerminkan popularitasnya di kalangan umat Muslim.

Qasim telah bertemu dengan sejumlah ulama dan tokoh agama di Indonesia, Malaysia, dan Pakistan. Pada Juni 2025, ia bertemu dengan Menteri Agama Indonesia, Nasaruddin Umar, bersama beberapa ulama Indonesia lainnya. Banyak ulama yang merespons positif, meskipun beberapa tetap skeptis dan menunggu tanda-tanda lebih lanjut. 

Ketua Gaza, Diki Candra Purnama, yang aktif menyebarkan mimpi Qasim di Indonesia, menyatakan bahwa mimpinya tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadis, bahkan melengkapi pemahaman tentang tanda-tanda akhir zaman.

Kehidupan Pribadi dan Karakter

Qasim adalah pria lajang yang hidup sederhana di Lahore. Ia mengaku tidak memiliki keterkaitan dengan organisasi tertentu dan awalnya tidak mengetahui banyak tentang hadis-hadis akhir zaman seperti Al-Mahdi, Dajjal, atau Yajuj-Majuj sebelum menyebarkan mimpinya. 

Ia juga mengakui bahwa di awal kehidupannya, ia tidak rutin menjalankan sholat tahajud atau ibadah lainnya, menegaskan bahwa ia hanyalah seorang Muslim Sunni biasa.

Sifat rendah hati Qasim tercermin dalam kebiasaannya membersihkan piring dengan jari setelah makan, sesuai perintah Allah dalam mimpinya, serta pengakuannya atas kelemahan pribadi. 

Ia sering menyatakan bahwa kesuksesan mimpinya bergantung pada kehendak Allah, dan ia hanya bertugas menyampaikan pesan tanpa memaksakan kepercayaan orang lain.

Pandangan Kritis dan Dukungan

Meskipun Qasim memiliki ratusan ribu pengikut di berbagai negara, pandangannya tetap kontroversial di kalangan Muslim ortodoks, terutama di Pakistan. 

Beberapa ulama memuji mimpinya karena dianggap selaras dengan Al-Qur’an dan hadis, sementara yang lain memilih diam menunggu bukti lebih lanjut. 

Kritik terhadap Qasim sering kali tidak disertai bukti konkret, dan ia sendiri menekankan bahwa masyarakat harus memverifikasi sendiri pernyataannya melalui sumber aslinya.

Buku-buku seperti Kajian Mimpi Muhammad Qasim Bin Abdul Karim (2018) oleh Indra Noferia dan Allah dan Muhammad dalam Mimpiku (2019) oleh tim penulis Helper Muhammad Qasim telah menguraikan mimpinya secara rinci, memperkuat pengaruhnya di kalangan pengikut. Diskusi tentang mimpinya juga telah muncul di media nasional Pakistan, YouTube, dan forum-forum intelektual Muslim global.

Kesimpulan

Muhammad Qasim bin Abdul Karim adalah sosok yang mempolarisasi, dengan mimpinya yang diklaim sebagai petunjuk ilahi menarik perhatian sekaligus skeptisisme. 

Dengan penekanan pada tauhid, kebangkitan Islam, dan prediksi geopolitik, ia telah membangun pengikut setia di beberapa negara, meskipun menghadapi tantangan dan tuduhan. 

Bagi pendukungnya, Qasim adalah pembawa pesan akhir zaman; bagi yang skeptis, ia adalah figur yang perlu diverifikasi lebih lanjut. Yang jelas, kisahnya terus mengundang diskusi tentang iman, mimpi ilahi, dan masa depan umat Islam.

Sumber:

  • Kanal YouTube resmi Muhammad Qasim PK
  • Buku Kajian Mimpi Muhammad Qasim Bin Abdul Karim (2018) oleh Indra Noferia
  • Buku Allah dan Muhammad dalam Mimpiku (2019) oleh Helper Muhammad Qasim
  • Wawancara dengan tokoh agama dan media lokal di Pakistan, Indonesia, dan Malaysia

Catatan: Informasi dalam artikel ini berdasarkan sumber yang tersedia dan perlu diverifikasi lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya. Masyarakat diimbau untuk memeriksa pernyataan langsung dari Muhammad Qasim melalui saluran resminya untuk menghindari misinformasi.

⚠️ Warning.!! Aturan Komentar:
  1. Sopan dan Menghargai – Komentar yang mengandung ujaran kebencian, diskriminasi, atau pelecehan akan dihapus.
  2. Fokus pada Topik – Hindari spam atau komentar yang tidak relevan dengan konten.
  3. Gunakan Bahasa yang Baik – Hindari kata-kata kasar atau tidak pantas.
  4. Tidak Mengiklankan – Komentar yang mengandung promosi pribadi atau iklan akan dihapus.
  5. Patuhi Hukum – Komentar yang melanggar hak cipta atau norma hukum akan ditindak tegas.

Dengan berkomentar, Anda setuju untuk mematuhi aturan ini.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Home
Trending
Sport
Search
Menu
Komentar 0 Facebook Twitter WhatsApp Telegram Copy Link